Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Tak Hanya Masalah Status Lahan, Proses Tender Pembangunan Jalan Lingkungan Desa Air Raya juga Menuai Kontroversi Di Masyarakat

Belitung, potretbabel.com - Selain mengenai status lahan, proses tender Pembangunan Jalan Lingkungan Di Pemukiman Belitung Regensi yang berada di Desa Air Raya, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, juga menuai kontroversi di masyarakat. 

Pasalnya, Pembangunan Jalan Lingkungan Di Pemukiman Belitung Regensi yang berada di lahan reklamasi PT Timah yg hingga kini belum ada kejelasan, kini berkembang opini di masyarakat terkait proses tender proyek yang menggunakan anggaran APBD Provinsi Babel tahun 2023, dengan nilai Rp. 686.393.140,00 dan dimenangkan oleh PT.Baliton Cakra Perdana, dengan penawaran Rp. 641.000.000,00 atau 6,2% dari nilai pagu, dianggap seolah-olah sudah di kondisikan. 

Salah seorang peserta lelang yang enggan disebutkan namanya, kepada awak media Senin (30/5) mengatakan, dirinya batal meneruskan penawaran lantaran disyaratkan harus menggunakan beton ready mix, menurutnya pernyataan PPK tersebut merupakan suatu tindakan yang konyol dalam penyelenggaraan kegiatan belanja negara.

“ Pada saat anwidjing Jawaban PPK jelas menyebutkan pekerjaan tersebut harus menggunakan beton ready mix, akan telapi dalam pelaksanaan tiba-tiba pernyataan tersebut dinyatakan sebagai miskomunikasi antara PPK dan Staffnya. Hal ini tentunya merugikan pihak-pihak lain yang seharusnya bisa ikut andil dalam pembangunan tersebut,” ujarnya menyesalkan. 

Menurutnya, penjelasan anwidzjing yang disampaikan oleh PPK itu tercantum dalam dokumen pengadaan dan surat pernjanjian kerja, serta tertuang dalam berita acaranya. 

“Sepertinya PPK multi tidak komitment dari apa yang telah di putuskannya, terlihat gegabah dalam menetapkan spesifikasi teknis, dan menjawab pertanyaan dalam memberikan penjelasan teknis pekerjaan. Sehingga menimbulkan miss komunikasi kapada stafnya,” tandas narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan pantauan awak media Potretbabel.com dilapangan, Meskipun dalam pekerjaan disebutkan spesifikasi pekerjaan menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K250 atau F’c 20,36. Namun pekerjaan proyek tersebut ternyata menggunakan molen cor sebagai alat pengaduk semen.

Terkait perihal tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Pembangunan Jalan Lingkungan Air Rayak Arifiyanto, ST.,MT melalui via WhatsApp Kamis (25/5) yang lalu mengatakan, diperbolehkan dalam pengerjaan menggunakan molen cor.

"Boleh, dalam perhitungan kami memang menggunakan molen yang penting kualitasnya terpenuhi," jawab Arifiyanto. 

Ketika ditanyakan mengenai jawaban anwijzing panitia menyebutkan beton yang digunakan adalah beton ready mix, Arifiyanto menegaskan masalah tersebut hanyalah miskomunikasi.

"Memang ada miskomunikasi pada staff kami yang menjawab. Jika bertentangan pada saat rapat PAM (Pre Award Meeting) disepakati dan sesuai perhitungan-perhitungan yang kami juga upload. Ready mix dan molen hanya metode kerja, bukan menjamin mutu beton,” jelas Arifiyanto melalui via whatsapp.

Berdasarkan analisa dari pekerjaan beton pada pekerjaan jalan dengan persyaratan yang bertentangan antara spesifikasi teknis dan spesifikasi khusus dapat dilakukan untuk mengevaluasi opsi terbaik yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan proyek. Berikut adalah analisa yang dapat dilakukan dalam situasi tersebut:

Beton Ready Mix (Mutu K250):

• Kelebihan:
• Mutu beton terjamin: Beton ready mix diproduksi di pabrik dengan proporsi campuran yang telah diatur secara ketat. Hal ini menjamin kualitas beton yang konsisten dan sesuai dengan mutu K250 yang diminta.

• Efisiensi waktu dan tenaga: Beton ready mix disiapkan di pabrik dan langsung dikirim ke lokasi proyek dalam keadaan siap pakai. Ini mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk mengaduk beton secara manual di tempat.

• Kekurangan:
• Biaya lebih tinggi: Penggunaan beton ready mix cenderung lebih mahal dibandingkan dengan beton cor biasa, karena melibatkan biaya produksi di pabrik dan pengiriman ke lokasi proyek.

• Keterbatasan penyesuaian: Proporsi campuran beton ready mix telah ditentukan di pabrik, sehingga penyesuaian terhadap kondisi lapangan atau preferensi tertentu mungkin terbatas.

Beton Cor Biasa (Analisa A.4.1.1.8):

• Kelebihan:
• Fleksibilitas dalam proporsi campuran: Dengan menggunakan beton cor biasa, penyedia jasa dapat mengatur proporsi campuran beton sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek dan kondisi lapangan.

• Kontrol langsung: Dalam pengerjaan beton cor biasa, penyedia jasa memiliki kendali langsung atas proses pencampuran beton di tempat. Hal ini memungkinkan penyesuaian dan pengawasan yang lebih intensif.

• Kekurangan:
• Konsistensi yang tidak terjamin: Pencampuran beton secara manual di tempat dapat menyebabkan variasi dalam proporsi campuran, sehingga kualitas dan kekuatan beton mungkin tidak konsisten.

• Potensi kesalahan manusia: Pekerjaan beton cor biasa memerlukan keahlian dan pengawasan yang lebih tinggi untuk memastikan pencampuran beton yang baik. Kesalahan manusia dapat memengaruhi kualitas beton.

Dalam analisa ini, terdapat trade-off antara kelebihan dan kekurangan kedua metode. Untuk menentukan pilihan terbaik, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

• Anggaran proyek: Evaluasi biaya dan ketersediaan anggaran untuk menggunakan beton ready mix atau beton cor biasa.
• Waktu: Pertimbangkan kecepatan pengerjaan dan efisiensi waktu antara metode yang digunakan.

• Kualitas yang diinginkan: Pertimbangkan persyaratan kualitas beton yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan proyek.
• Sumber daya manusia: Tinjau keahlian dan pengalaman pekerja yang tersedia untuk melakukan pencampuran beton cor biasa dengan baik.

Pada akhirnya, penting untuk berkonsultasi dengan pihak yang berwenang, ahli teknik, dan penyedia jasa untuk menyelesaikan kerancuan dan memutuskan metode pekerjaan beton yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek, memperhatikan aspek kualitas, biaya, dan efisiensi.(Tim)

Reactions

Post a Comment

0 Comments